Rabu, 25 November 2015

Tugas 1 Softskill TOU - Teori Organisasi

Share it Please
1.     Pengertian Organisasi
Pengertian organisasi yang umum kita dengar adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat dari alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan bersama maka kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut.
Cyril Soffer juga mengemukakan pendapat yaitu organisasi adalah persekutuan atau perkumpulan orang-orang yang masing-masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dimana pekerjaan dipilah-pilah menjadi tugas dan dibagikan kepada para pelaksana tugas/pemegang jabatan untuk mendapatkan satu kesatuan hasil.
Organisasi berfungsi sebagai prasarana atau alat untuk mencapai tujuan. Istilah Organisasi dapat diartikan sebagai:
Wadah             : Sekelompok manusia untuk saling bekerja sama (statis)
Proses             : Pengelompokan manusia dalam kerjasama yang efesien (besifat Dinamis) inilah yang menyebabkan mengapa organisasi selalu bergerak, senantiasa hidup, berkembang dan berubah-ubah.
Metode            : Tata kerja / cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat digunakan sehingga proses kegiatan manajemen bias dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Metode ini diperlukan agar dalam pemanfaatan sumber yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan manajemen tidak terjadi kemacetan dan pemborosan.
Mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena dalam sebuah organisasi bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil. Selalu ada masalah yang perlu dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggungjawab terhadap keutuhan anggota atau pun mempertahankan sebuah kelompok, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang, dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas.
  
2.     Manajemen dan Organisasi
Sebuah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan factor-faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen yaitu mencapai tujuan apa yang telah ditetapkan.
Dari pengertian diatas manajemen & organisasi mengandung maksud :
·       Kunci dan syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya
·       Mutlak dalam kegiatan manajemen
·       Memanfaatkan segala sumber dan waktu
·       Berguna untuk peningkatan efesiensi kerja untuk mencapai tujuan
Manajemen adalah suatu proses dari kegiatan seorang manajer bagaimana mengambil keputusan yang terbaik melalui kerjasama dengan orang lain tanpa mengabaikan sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan. Kegiatan Manajemen :
·       Planning (Perencanaan) :
Berpikir, menduga, menentukan prioritas, kegiatan bersifat non fisik diperlukan dalam rangka mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi.
·       Organizing (Pengorganisasian) :
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaa pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staf diharapkan objektif.
·       Organizing (Pengorganisasian) :
Proses penyusunan pembagian kerja ke dalam unit kerja dan fungsinya, penempatan orang yang tepat agar pelaksanaan pembagian kerja sesuai dengan perencanaan, dalam penempatan orang atau staf diharapkan objektif.
·       Motivating (Motivasi) :
Membina, mendorong semangat dan kerelaan kerja para pegawai, memberikan rangsangan baik bersifat rohaniah atau jasmaniah. Rohaniah: kenaikan pangkat, pendidikan dan pengembangan karir, pemberian cuti, penambahan pengalaman, penyelenggaraan human relation dengan tepat. Jasmaniah: system upah gaji yang menggairahkan, pemberian tunjangan, distribusi sandang pangan, penyedia fasilitas rumah, kendaraan dan jaminan pemeliharaan kesehatan.
·       Controlling (Pengendalian) :
Mengadakan pengawasan, penyempurnaan, evaluasi agar tujuan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, mengetahui sampai sejauh mana pekerjaan dijalankan, seberapa besar sumber dimanfaatkan setelah diketahui kemudian dapat dikoreksi, apa yang harus dilakukan selanjutnya.
3.     Manajement dan Tata kerja
Manajemen dan Tata Kerja merupakan faktor utama dalam tercapai nya target, seperti manajemen yang teroganisir dan tata kerja yang terencana dengan baik akan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan.

4.     Manajemen, Organisasi, dan Tata Kerja
Hal ini tentang bagaimana caranya seorang manager memanajemen bawahannya melalui beberapa proses perancaan, seperti yang dikatakan Mary Parker Follet manajer harus mempersiapkan proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya. Lalu sekarang pembagian tugas yang diberikan ke organisasi, untuk mendapatkan  hasil yang baik dengan cara bekerja sama, dan perencanaan tata kerja harus mencapai tingkat efesien dan maksimal.
Hubungan timbal balik anatara manajemen, organisasi dan tata kerja (metode).
Eratnya hubungan timbal balik antara manajemen, organisasi dan tata kerja dapat dilihat dari gambar diatas dimana untuk mencapai tujuan ketiganya tidak dapat dipisahkan.

1.     Organisasi Niaga
Organisasi niaga atau organisasi ekonomi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya, kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini adalah memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa.
Pelayanan yang diberikan adalah memberikan barang atau jasa guna mendapatkan pengganti/imbalan dalam bentuk uang. Karena itu organisasi niaga sering dinamakan profit organization.
Macam-macam organisasi niaga :
·       PT (Perseroan Terbatas)
Perseroan Terbatas dahulu disebutNaamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
·       Perseroan komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
·       Firma
Suatu persekutuan antara dua aorang atau lebih yang menjalankan badan usaha dengan nama bersama dengan tujuan untuk membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan tersebut.
·       Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
·       Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian
·       Trus
Adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli.
·       Holding company
Perusahaan induk atau Holding Company adalah perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, bertujuan untuk meningkatkan atau menciptakan nilai pasar perusahaan (market value creation).
  
2.     Organisasi Sosial
Organisasi social atau kemasyarakatan adalah organisasi seperti yang dimaksud oleh undang-undang nomor 8 tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan. Menurut undang-undang ormas ini adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat WNI secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, kepercayaan kepada Tuhan yang maha ESA untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka pencapaian tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jalur pembentukan organisasi kemasyarakatan :
·       Jalur keagamaan
·       Jalur profesi
·       Jalur kepemudaan
·       Jalur kemahasiswaan
·       Jalur kepartaian dan kekaryaan

3.     Organisasi Regional & Internasional
Organisasi regional, organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara di suatu kawasan tertentu saja. Berikut ini merupakan contoh dari organisasi regional :
·       APEC : Asia Pasific Economic Cooperation ( organisasi kerja samaa negara-negara kawasan Asia Pasifik di bidang ekonomi ).
·       EEC : Europe Economic Community ( Masyarakat Ekonomi Eropa ) kawasan Eropa.
·       ASEAN : Association of South East Asian Nation.
·       EU = The European Union (27 negara anggota, 1 november 1993)
·       G8 = Group of Eight, kelompok negara termaju di dunia. Sebelumnya G6 pd thn 1975, kemudian dimasuki oleh Kanada 1976 (Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, Amerika Serikat, Kanada dan Rusia (tidak ikut dalam seluruh acara), serta Uni Eropa.
Organisasi internasional, organisasi yang luas wilayahnya meliputi semua negara di dunia. Contoh organisasi Internasional adalah:
·       Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB (United Nations atau UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
·       NATO (North Atlantic Treaty Organisation), Pakta Pertahanan Atlantik Utara adalah sebuah organisasi internasional untukkeamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa perancis : l’Organisation du Traité de l’Atlantique Nord (OTAN).
Sumber:




Analisis Kasus Konflik
a.     Teori konflik
Adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.
Teori konflik juga mengatakan bahwa konflik itu perlu agar terciptanya perubahan sosial. Ketika struktural fungsional mengatakan bahwa perubahan sosial dalam masyarakat itu selalu terjadi pada titik ekulibrium, teori konflik melihat perubahan sosial disebabkan karena adanya konflik-konflik kepentingan. Namun pada suatu titik tertentu, masyarakat mampu mencapai sebuah kesepakatan bersama. Di dalam konflik, selalu ada negosiasi-negosiasi yang dilakukan sehingga terciptalah suatu konsensus.
Menurut teori konflik, masyarakat disatukan dengan “paksaan”. Maksudnya, keteraturan yang terjadi di masyarakat sebenarnya karena adanya paksaan (koersi). Oleh karena itu, teori konflik lekat hubungannya dengan dominasi, koersi, dan power. Terdapat dua tokoh sosiologi modern yang berorientasi serta menjadi dasar pemikiran pada teori konflik, yaitu Lewis A. Coser dan Ralf Dahrendorf.
·       Teori Konflik Menurut Lewis A. Coser
Konflik dapat merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat menempatkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Konflik dengan kelompok lain dapat memperkuat kembali identitas kelompok dan melindunginya agar tidak lebur ke dalam dunia sosial sekelilingnya.
·       Teori Konflik Menurut Ralf Dahrendorf
Teori konflik Ralf Dahrendorf merupakan separuh penerimaan, separuh penolakan, serta modifikasi teori sosiologi Karl Marx. Karl Marx berpendapat bahwa pemilikan dan Kontrol sarana- sarana berada dalam satu individu- individu yang sama.
Menurut Dahrendorf tidak selalu pemilik sarana- sarana juga bertugas sebagai pengontrol apalagi pada abad kesembilan belas. Bentuk penolakan tersebut ia tunjukkan dengan memaparkan perubahan yang terjadi di masyarakat industri semenjak abad kesembilan belas.

b.     Contoh Analisis Kasus Konflik Dan Solusinya
Konflik Indonesia dengan Malaysia, yang menurut saya tergolong konflik destrktif. Kita tahu bahwa Indonesia dan Malaysia adalah dua negara yang sesungguhnya satu rumpun yaitu rumpun melayu. Negara yang notabene bertetangga ini memang telah memiliki kedekatan atau kemiripan baik secara geografi maupun kebudayaan. Sejak dahulu, tepatna sejak pemerintahan Soekarno hubungan antar kedua negara ini memang sudah tidak harmonis. Inilah terkadang yang membuktikan persamaan tidak selalu membawa perdamaian. Apalagi ditambah banyak konflik yang terjadi sejak zaman orde lama di Indonesia dimana klaim-klaim yang ditujukan Malaysia terhadap Indonesia telah membuat tidak harmonisnya hubungan kedua negara ini menjadi-jadi. Berawal dari klaim yang ditujukan terhadap batas wilayah yang berupa klaim suatu pulau, sampai akhirnya saat ini yang terkenal yaitu Malaysia sering mengklaim kebudayaan Indonesia. Tentunya hal-hal tersebut yang menimbulkan berbagai macam opini rakyat Indonesia baik positif maupun negatif. Bahkan bentuk kekecewaan yang berupa jargon “Ganyang Malaysia” pun hingga kini masih hidup di kalangan rakyat Indonesia.
Hubungan indonesia dan malaysia dari dulu memang sudah tidak akur,terlebih jika berbicara tentang tapal batas kedua negara tersebut.bahkan ketika negara malaysia baru berdiri. Seperti yang kita ketahui bahwa negara malaysia menjadi sebuah negara karena di berikan oleh negara inggris, agar malaysia menjadi negara boneka dari inggris.inggris bermaksud untuk menggabungkan kalimantan sebelah utara bersama wilayah semenanjung Malaya dalam satu negara yaitu malaysia. Hal itu tentu saja membuat presiden negara indonesia saat itu yaitu Soekarno sangat marah,Bukan karena kalimantan utara tidak masuk indonesia,akan tetapi hal itu merupakan ancaman kedaulatan bagi indonesia.dengan membuat negara boneka,inggris akan lebih leluasa untuk menguasai indonesia.mula-mula dengan membuat negara boneka yaitu malaysia dan berusaha menggabungkan kalimantan utara,dan dimungkinkan inggris akan menguasai wilayah – wilayah lainnya di indonesia. Kekhawatiran presiden indonesia saat itu sangat beralasan.karena melihat pengalaman masa lalu,saat negara jepang di boncengi Belanda yang ingin menjajah indonesia kembali. Maka semanjak kejadian itu negara indonesia mengambil pengalaman agar tidak di kuasai lagi oleh negara lain,dan indonesia bisa menjadi negara yang merdeka dan berdaulat seutuhnya.

c.      Sumber konflik
Klaim Tari Pendet Indonesia Oleh Malaysia
Pengakuan atas kekayaan seni dan budaya Indonesia sudah sering dilakukan Malaysia, bahkan mungkin sudah beberapa kali. Tidak ada rasa bersalah apalagi berdosa sedikit pun saat mengakui, bahkan mempatenkan kekayaan seni dan budaya milik Indonesia berbagai alasan klise sudah dikemukakan untuk mendapatkan justifikasi dari kejahatan plagiat yang dilakukan. Sebagai salah satu contoh budaya yang di klaim oleh Malaysia adalah Tari Pendet.

d.     Proses Konflik
            karya seni disemua bidang kehidupan yang dihasilkan oleh orang Melayu, termasuk Indonesia, dianggap warisan budaya mereka.
Sebagai contoh adalah klaim atas tari Pendet dari Bali, yang muncul dalam Iklan Visit Malaysian Year yang ditayangkan di Discovery Channel. Bahkan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menghimbau agar rakyat Indonesia betul-betul marah atas klaim Malaysia terhadap Tari pendet. Masyarakat Bali juga tak rela kesenian tradisionalnya. Tari pendet, diklaim Malaysia. Mereka mendesak pemerintah bersikap tegas dan membawa persoalan ini ke mahkamah internasional.
Setelah menim bulkan kontrovensi, Discovery Channel menarik iklan Visit Malaysia Year, yang didalamnya terdapat sekuel Tari Pendet. Malaysia mengaku tidak mengklain Tari pendet sebagai bagian tari nasionalnya. Iklan yang mencuplik Tari pendet dibuat oleh swasta. Tapi toh, Tari Pendet sudah terlanjur ditayangkan. Dalam level hubungan antarbangsa, apalagi serumpun, tampaknya para pemegang kekuasaan di Malaysia sungguh tidak memahami perasaan terluka dan kemarahan Bangsa Indonesia. Berbagai analisis bisa dibuat untuk kasus Tari Pendet ini.

Solusinya adalah
            Jika melihat Pasal 33 Piagam PBB dan Pasal 13 Treaty Of Amity And Cooperation In Southeast Asia, 1976, maka Indonesia dan Malaysia diwajibkan menyelesaikan konflik dengan jalan damai, baik dengan negosiasi, penyelidikan, mediasi, konsiliasi, arbitrase dan penyelesaian sengketa secara hukum, penyelesaian konflik tanpa diskusi, seperti perang atau konfrontasi harus dihindari. Menurut Emanuel Decaux Pasal 33 Piagam PBB tersebut sebenarnya secara singkat menggariskan dua cara penyelesai sengketa secara hukum internasional, yaitu melalui jalur diplomasi dan jalur yuridis ( DECAUX 1997 ).
Dalam Kasus Tari Pendet, setelah diadakan pemeriksaan yang tepat sekaligus pembuktian awal keterlibatan Malaysia, selain melalui mekanisme diplomasi seperti negosiasi, penyelidikan, mediasi dan konsiliasi, maka Indonesia juga dapat menyelesaikannya melalui jalur yuridis seperti dibawah ini:
Pertama
Berdasarkan Pasal 64 Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs), Indonesia dapat menggugat Malaysia ke WTO dengan gugatan telah melanggar Pasal 14 TRIPs karena telah mempublikasikan video Tari Pendet tanpa izin para penari dan perusahaan rekaman (Bali Record).
Kedua
berdasarkan aturan PBB dan ASEAN tersebut di atas, selain menggunakan institusi regional ASEAN untuk menyelesaikan konflik, khususnya melalui ASEAN Tourism Forum.
Ketiga
Indonesia dapat mengadukan Malaysia ke UNWTO, Organisasi Pariwisata Dunia di bawah PBB, dengan dugaan telah melanggar Pasal 6 Global Code of Ethics for Tourism – UNWTO, karena Malaysia telah melakukan iklan tidak jujur (pseudo advertising) dengan menampilkan rekaman Tari Pendet yang dilakukan oleh para penari Indonesia dengan lokasi syuting di Indonesia.

e.      Berbagai Sumber-Sumber Konflik Malaysia Dan Indonesia
1. Politik Konfrontasi Malaysia Era Soekarno
Konfrontasi ini merupakan sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962-1966.
Pada tahun 1961, Kalimantan dibagi menjadi empat administrasi. Di utara adalah Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan Semenanjung Malaya, Federasi Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.
Rencana ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia; Presiden Soekarno berpendapat bahwa Malaysia hanya sebuah boneka Inggris, dan konsolidasi Malaysia hanya akan menambah kontrol Inggris di kawasan ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.
Soekarno yang murka ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia. Pada 20 Januari 1963, Menteri Luar Negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil sikap bermusuhan terhadap Malaysia. Dan Pada tahun 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya.
Berdasarkan ilustrasi diatas dapat dipetik kesimpulan bahwa telah terjadi bibit-bibit permusuhan antara Malaysia dengan Indonesia.

2. Kasus Klaim Batik dan Iklan Kesenian & Budaya
Kasus klaim sepihak batik dan tari Pendet yang digunakan sebagai iklan Enigmatic Malaysia di Discovery Channel menimbulkan akumulasi ketidaksenangan rakyat Indonesia terhadap Malaysia. Sikap tidak senang Indonesia diwujudkan dalam bentuk nota protes resmi Kemenlu RI kepada Pemerintah Malaysia.

3. Kasus TKI di Malaysia
Seringkali kita mendengar dan membaca tentang nasib TKi di Malaysia yang disiksa dan dianiaya majikannya. Dan biasanya, ujung-ujungnya Pemerintah Malaysia akan lebih memihak warga negaranya sendiri (majikan) ketimbang memproses secara hukum. Dengan sering ter-eksposenya cerita-cerita sedih para TKI di Malaysia, membuat bibit-bibit permusuhan menjadi semakin besar dan luka lama semakin menganga.

4. Kasus Wilayah Perbatasan
Bangsa ini mungkin tidak akan pernah lupa, bagaimana Sipadan dan Ligitan telah direbut oleh Malaysia. Bagaimana kita menjadi tidak berdaya dan babak belur di Mahkamah Internasional. Tentu ini adalah pengalaman yang sangat menyesakkan dan menyakitkan bangsa Indonesia.
Menurut Suhana, Kepala Riset Pusat Kajian Pembangunan Kelautan dan Peradaban Maritim, Malaysia ada di balik kasus perairan Bintan. Ia mengatakan bahwa :” Hal ini dimaksudkan apabila tidak ada tindakan protes dari aparat Indonesia, mereka dapat mengkalim bahwa perairan tersebut merupakan wilayah kedaulatannya”.
Dugaan tersebut dikuatkan dengan cepatnya Marine Police Malaysia mengadang kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan yang menangkap para nelayan yang sedang mencuri ikan tersebut. Yang akhirnya tiga aparat Pengawas Kelautan dan Perikanan Indonesia turut ditahan oleh Marine Police Malaysia.
Terlepas dari benar atau tidaknya dugaan tersebut, perilaku tidak menyenangkan Malaysia yang dimulai dari kasus Sipadan dan Ligitan serta perairan Bintan semakin menumpuk perilaku menyakiti bangsa Indonesia.

Sumber:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar